Pages

Sabtu, 13 Desember 2008

45 menit jadi anak terlantar


Hore2, kemarin kesampean juga hasrat gw jadi anak gelandangan alias jadi anak terlantar or anak jalanan yang kelayapan di jalanan yang magkring di emper toko yang lagi tidur alias tutup karena mang ujan nya deres banget. tentunya gw ga' sendiri, tapi ditemeni sohib gw yang setia. Gw makan, dy makan. Gw pulang sore dari skul dy juga, gw minum dy minum, gw kecemplung jurang, dy ga' ikutan. setia kan? he3.....

Huh hujan, gw seneng bgt ma hujan. Entah ini hanya sebatas pemikiran ilmiah gw yang tanpa dalil, atau orang lain pun berpikir demikian. Tapi yang pasti, hujan membuat pikiranku 100 eh 1000 kali lebih tenang n dingin.

Yah, memang Allah itu Maha Tahu akan hamba2Nya. Loe pasti tahu khan, duduk "klesotan" kaya' gini juga butuh nyali. "Berani malu". suer dech!!! Gw malu bgt sebenernya, dengan big bag warna pink n black punya kakak gw, baju pramuka, muka kucel, jadi pusat perhatian dech pokoknya.

Tapi buat gw,momen ini gw jadiin sebagai pengasah mental perjuangan. Gw harus ga' malu. mungkin konteksnya sedikit berbeda, tapi setidaknya gw boleh bilang " kalo duduk klesotan aja gw malu, trus gimana gw bisa menghadapi tantangan perjuangan ke depan?" . karena gw yakin, perjuangan ini butuh orang yang punya muka tebal. di tolak idenya jdi hal yang biasa, tapi kita harus tetep struggle.

Dengan bangga (tapi bukan ujub) gw mengatakan " here I'm. I've awaked" Ini saatnya gw bangkit dari kefuturan yang tlah terlalu lama. Saran Ridho Al-Hamdi tentang "hidup itu santai sajalah...." kali ini gw tafsirkan berbeda, karena memang ini perkataan multitafsir. Yanh kau benar akang Hamdi, Hidup? santai sajalah....Kalo dapat masalah pecahkan dengan kepala dingin, kalau lagi diserang amarah, cepet diguyur pake air dingin, kalau lagi gerah karena banyak masalah dikipasin aje biar dingin,,,,ya biar semuanya cooollllll

Gw yakin ga' ada yang sia2 di dunia ini. so, ga' ada kata terlambat untuk berubah. ya tho????

SO LET'S CHANGE THE WORLD!!!
Jumat, 12 Desember 2008

MASALAH KITA SERUMIT BENANG KUSUT


PART 2


KAPITALISMELAH AKAR MASALAHNYA!!

Ngomongin masalah ekonomi negara mah mang ga' ada abisnya. Belum lagi bicara tentang masalah para TKI yang ada di luar negri yang disiksa bahkan dibunuh. Yah itulah nasib orang miskin dinegri kita. Harusnya para TKI itu bekerja, bukan disiksa. pikir2, kenapa mereka ga' cari kerja di negri sendiri? Yang kata Koes plus,"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman."
Ya karena cari makan dinegri sendiri itu susahnya minta ampun. Kenapa? Karena SDA dan alat produksi negara kita tidaklagi dikuasai pemerintah seperti yang tercantum dalam pasal 33 UUD 45, tapi oleh segelintir orang,para kapital.
Ya inilah inti dari sistem ekonomi kapitalisme. Yang kuat yang menang. Dimana tanda kuat tidaknya diukurdari seberapa kaya kita, seberapa banyak uang yang dimiliki seseorang.Akibatnya, uang hanya berkumpul dan berputar di sekitar orang2 kaya saja. Berbagai cara mereka lakukan untuk menjaga agar uang tetap berada di sekitar mereka.Misalnya mereka membuat perbankan dengan menerapkan sistem bunga, aneka portofolio sperti saham, obligasi atau danareksa. So, ga' aneh kalo AS sebagai pengusung ide ini mengalami krisis finansial, karena mereka (para kapital,red) hanya berkutat pada sektor non riil.
Dan karena dalam kapitalisme beranggapan bahwa problem utama dalam ekonomi adalah kelangkaan barang. Jadi solusi yang mereka tawarkan adalah produksi barangsebesar2nya. Sekilas problem dan solusi ini pas jika kita cocokkan dgn keadaan kita sekarang. Dimana dari fakta di lapangan, ketika gw denger berita di reportase pagi tadi, kelangkaan gas elpiji dan minyak tanah terjadi dimana2. Bahkan di Jebres, Solo, Jateng, warga rela antri muali dari jam 3 pagi untuk mendapat 1 liter minyak tanah namun dengan harga yang cukup tinggi, 6rb per liter. Di Indramayu, berupulh2 truk harus antri selama 3-4 hari untuk mendapat giliran pengisian gas. Solusinya, yang diberikan dirjen Pertamina, adalah pengadaan infrastruktur untuk pengolahan bahan bakar ini yang btuh banyak biaya.


Memang,sebuah sistem yang lahir dari ideologi buatan manusia tak akan mendatangkan berkah dan tak akan menjadi rahmatan lil'alamin, karena ide2 yang diusungnya dipengaruhi oleh kepentingan2 pihak tertentu.
Berbeda dengan Islam. Ia sebuah dien(ideologi dan agama) yang diciptakan langsung oleh Allah SWT yang merupakan pencipta manusia dan alamsemesta, jadi Dia tahu yang terbaik untuk ciptaannya.


Islam memandang bahwa masalah ekonomi adalah kekeliruan dalam pemanfaatan kekayaan dan pendistribusian barang. Sehingga sangat pas ketika diterapkan pada kondisi kita sekarang. Kelangkaan pupuk bukan berarti tidak adanya pupuk di pasaran tapi karena distribusi yang tidak merata. Kurang ikut campurnya pemerintah dalam bidang distribusi membuat barang di pasaran hanya beredar berdasarkan mekanisme pasar, persis sperti dalam sistem ekonomi kapitalisme.



Namun dalam islam negara punya andil yang besar dalam pendistribusian barang dan jasa sehingga tidak ada ulah spekulan di lapangan dan pedagang yang dengan tega menimbun suatu barang di gudang, sperti kasus kelangkaaan pupuk, yang ternyata ditimbun beratus2 ton di sebuah gudang. Terbukti, di daerah Temanggung Sebanyak 5,5 ton pupuk urea bersubsidi disita polisi dari sebuah truk di Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, baru-baru ini. Berdasarkan pengakuan awak truk, terungkap pupuk akan dijual di Kudus dan akan diselundupkan keluar negri(liputan6.com/2-12-08). Dan anehnya kelangkaan terjadi saat akan panen. apalagi namanya ini kalau bukan karena permainan pasar?Mungkin kasus kelangkaan minyak dan elpiji pun tak beda jauh dengan kasus pupuk. Mengingat negara kita adalah tambangnya tambang. Kalo tambang kita abis, ga' akan ada perusahaan asing yg mw berinvestasi di negri kita, toh mereka ga' bodoh khan.Nah buktinya para investor tenang2 aja, kalem n diem2 aja tuh.
Dalam islam, negara memiliki pola pikir seperti ibu yang berpikir "keadilan" bagi anaknya. Negara sperti tukang batik, yang berpikir bagian mana yang belum di cat, berpikir pemerataan. Negara berpikir seperti wasit yang berpikir sanksi bagi pelanggar aturan.



Sempurna khan? Inilah islam, dengan segala kesempurnaannya, yang patut kita perjuangkan bersama2. Tapi gw miris juga kalo melihat banyak orang islam bahkan yang memproklamirkan diri sebagai aktivis tidak memperjuangkan islam sebagai sebuah DIEN, sebagai sebuah sistem hidup yang sempurna, malah yang lebih parah, ada sebuah partai islam dalamsebuah forum perdebatan mengatakan lewat jubirnya bahwa partai mereka hanya mengambil substansi2 islam saja, dan hanya menjadikan islam sebagai spirit perjuangan, dan tidak memperjuangkan islam sebagai sebuah sistem. ini partai abu2 namanya. Sadarlah Bung!!!!! Islam tak sedangkal yang kalian pikirkan. Ialah ideologi yang tlah membuat negara berjaya menjadi bunga dunia selama 13 abad.



So that's why, Sudah saatnya kita bergerak. JANGAN MW JADI ABU2. rasanya tersiksa jadi orang yang ga' punya pandangan hidup alias ideologi. Klo loe emang orang islam bilang aja "Saya orang islam" ga' perlu takut n malu karenamungkin orang disekitar kamu yang berideologi lain. Apalagi islam adalah sebuah agama dan dien yang sempurna yang diridhoi oleh Allah SWT.......

SELAMAT BERJUANG KAWAN!! DIMANAPUN KAU BERADA.

Masalah kita lebih rumit dari benang kusut


PART 1


Kemarin, rasanya lega banget. Kesampean juga hasrat diri ini untuk mejadi seperti anak badung, gelandangan yang kelayapan di jalan. Ga’ sendiri tentunya, tapi ditemenin ma sohib gw, yang selalu bareng klo kemana2. Ada gw pasti ada dy. Setia kawan dech pokoknya, gw makan dy ikut makan, gw minum dy ikut minum, gw nyemplung jurang dy ga’ ikutan. Setia kan? He3,,,,,sory pren!!!
Rasanya nikmat banget, duduk melantai di tengah derasnya hujan yang mengguyur kota kecil gw. Malu sech dilihatin ribuan orang yang berlalu lalang, sliwar-sliwer. Tapi buat apa gw malu, gw mah kaga’ nyuri kaya’ koruptor yang dah jadi pencuri tapi punya muka badak. Malah dalam pandangan gw sampah masyarakat bukanlah mereka para gelandangan dan para pengemis, tapi ya sang koruptor ini. Sampah yang yang dibersihkan.
Ngomong-ngomong soal koruptor, jadi kepikiran masalah negara. Terlalu hebohkah kita klo mikir masalah negara? Tegasly(adjective+ly adverb of manner= dengan tegas) gw bilang Cuma orang bodoh yang jawab iya. Cz what? Ya iyalah, gunanya kita yang muda2 ni dilahirkan adalah sebagai generasi penerus, penentu maju ga’ nya negara kita. Jadi, harus sejak dini kita paham problem yang dialami negara kita.
Gw mang anak IPA, tapi bukan berarti gw ga’ tahu permasalahan ekonomi negara kita. Meski gw bodo2 kaya’ gini, tapi tulisan ini patut loe (para pemuda pengganti tetua) pertimbangkan.
Hasil diskusi gw ma seorang calon ekonom ( NB; temen gw yang sekarang sedang menikamti duduk di kelas XII IPS) adalah perekonomian negara lagi ruwet, bro.
“Masalah kemiskinan tak kunjung selsai, penurunan harga BBM ga’ banyak pengaruhnya”, begitu katanya.
Tapi dasar pendidikan sekarang, ga’ memanusiakan manusia, murid2 Cuma dikasih tahu masalah yang ada tanpa diberikan solusi praktis, akibatnya temen gw Cuma bisa mengkritisi tanpa bisa memberi solusi. Jadinya ga’ heran klo banyak mahasiswa yang Cuma pinter demo and omdo (omong doank).
“ Masalah kita lebih rumit dari pada benang kusut”, katanya lagi.
Yah gw setuju ma kata2nya ini. Bayangin, harga kebutuhan pokok erus naik mengikuti kenaikan harga BBM dan elpiji. Gw jadi inget waktu hari raya kemarin, gw Cuma dapet 4 butir tomat yang ukurannya se bola golf tapi dengan harga 4rb rupiah. Wuzzz….
Biaya pendidikan pun terus naik. Ditempat gw sekolah, tiap tahun naik membentuk barisan yang sama dengan selisih . “Orang miskin dilarang sekolah”, itu ungkapan yang paling tepat buat keadaan sekarang. Buktinya, di Jabar 2,4 juta anak SD tidak bisa melanjutkan ke tingkat SLTP. Di bekasi 95943 murid sekolah negri terancam putus sekolah karena keluarganya tidak mampu membiayai. (Eko prasetyo, “ Orang Kaya di negri Miskin”, tempo 28-03-2005)
Ini baru sedikit bro,,,belum yang di Papua, Sulawesi, Sumatra selatan, dan daerha laen. Miris rasanya, mengingat dulu guru di Malaysia aja dari Indonesia. Tapi sekarang? Babunya yang dari indonesia.To be continued.......