Pages

Rabu, 29 Juli 2009

BEGINIKAH DEMOKRASI NEGERI INI?




Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 5 Juli lalu, pernah menerbitkan sebuah surat elektronik milik Andi Malarangeng, sang jubir Presiden RI. Isi surat tersebut benar-benar mengejutkan. Terlihat sekali konspirasi di balik perhelatan demokrasi yang mahal itu. Pemegang kendali konstelasi politik dalam negeri tetap ada di tangan para munafikin antek kafir yang bermodal besar. Bukan rakyat, sebagaimana yang selama ini dielu-elukan dalam demokrasi.

Berikut adalah isi surat elektronik yang dikirimkan oleh Andi Malarangeng kepada Muchlis Hasyim, editor senior salah satu media cetak besar di Indonesia.

From: Andi Mallarangeng
Date: Fri, 3 Jul 2009 18:59:14 -0700 (PDT)
To: Subject:
Re: Kontrol media, mohon jadi pertimbangan

Muchlis yang baik tapi sedang gundah, Menurut saya, kita masih on the track. Isu yang menyudutkan saya di Makasar, masalah di Medan, DPT bermasalah, atau omongan ngaco PS tentang GBK tidak akan mempengaruhi pemilih. Apa dia punya bukti kita memanipulasi media. Masyarakat kan melihat media sendiri lah yang menentukan berita mana yang pantas mereka turunkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ada beberapa argumen yang bisa memperkuat keyakinan saya bahwa beragam isu ini tidak akan mempengaruhi kita.

Pertama, bangsa kita berada pada tahap puncak konsumerisme yang menyebabkan kaburnya identitas Nasional. Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila itu tinggal jargon2 saja. Jadi orang akan memiih dari apa yang mereka lihat dan sukai dan itu jelas masalah pembawaan dan penampilan. Masyarakat konsumen tidak akan peduli dengan apa yang dibawa oleh orang tersebut. Mau kapatalis, sosialis, atau neolib sekalipun, mereka tidak akan pedulikan. Yang penting mereka puas dengan penampilan si kandidat.. Dan kandidat itu adalah SBY-Boediono. Jadi, kejadian saya di Makassar kemarin itu tidak usah dipikir terlalu berat, itu hanya sebuah eksperimen kecil saya untuk melihat apakah isu berbau SARA masih mendapat tempat di masyarakat kita? dan saya sudah mendapatkan jawabannya, memang betul terjadi sedikit riak di Makassar sana dan mungkin elektabilitas JK langsung meningkat tajam. Tetapi lihatlah pada hari pencontrengan nanti, masyarakat tetap tidak akan bergeming dari pilihan kita. Sebab bagi masyarakat konsumen, yang penting bukanlah isu, tetapi penampilan dari kandidat. Ibaratnya blackberry vs pancasila, jelas ketahuan mana yang laku dan tidak sekarang ini. Masyarakat kita mati2an berhutang kiri kanan buat beli blackberry makin lupa lah sama pancasila. Ingat bung, Obama bisa jadi presiden hanya karena konsumerisme dan kapitalisme di AS sedang runtuh sehingga penduduknya kembali ke nilai-nilai kebangsaannya yaitu "all men are created equal", makanya kulit hitam bisa jadi presiden. Kalau ndak ada keruntuhan ekonomi ndak mungkin kejadian tuh Obama boss.

Kedua, FZ cs tidak percaya bahwa politik aliran sudah mati di Indonesia. NU, Muhammadiyah apalah yang lain juga sudah tidak seperti dulu lagi. Kita kan juga liat sendiri, kyai kan UUD juga akhirnya toh, tinggal mana yang kantongnya paling dalam dan janjiny paling manis aja. Dan kita kan main cantik sekali seperti anda liat. Lalu, orang seperti ini ini juga tidak mau belajar dari sejarah kepemimpinan nasional di Indonesia. Sejak negara ini berdiri, semua presiden yang naik itu karena kecelakaan sejarah. Bung Karno diangkat menjadi presiden, karena Jepang kalah dari sekutu dan terjadi vacuum of power pada masa itu. Soeharto naik juga akibat kecelakaan sejarah yaitu terjadinya peristiwa 65. Nah yang lucu, setelah itu kecelakaan sejarahnya semakin ngaco. Reformasi bergulir tahun 98, menghasilkan presiden yang buta. Presiden buta dijatuhkan, naik pula lah perempuan bisu. Kalau politik aliran memang belum mati, sudah pasti Mega atau Habibie jadi. Lagipula kalau memang ada politik aliran maka alirannya pasti jawa, laki-laki, militer dan islam. Non jawa seperti saya dan teman-teman ini kan sudah memang tempatnya jadi king maker saja, lebih enak ndak repot tapi kebagian serunya toh. Makanya SBY berbeda, dia muncul by design yang matang lewat pemilihan langsung.

Ketiga, ancaman tentang gerakan mahasiswa dan rakyat itu sudah tidak relevan lagi dengan iklim demokrasi sekarang. Hanya mimpi siang bolong yang bisa menghadirkan kekuatan mahasiswa. Bahkan tahun 98 pun banyak orang salah meletakkan sejarah itu sebagai kebangkitan mahasiswa menggulingkan Soeharto. Padahal bukan begitu. Itu memang jatuhnya Soeharto dan mahasiswa jadi alat saja, tapi memang jumlahnya besar sekali jadi secara visual kelihatan seperti sebuah fenomena gerakan mahasiswa yang digerakkan sebuah pemikiran kebangsaan. Buktinya tidak ada satu pun tokoh mahasiswa yang jadi legenda karena pemikirannya di tahun 98. Rama yang jadi tokoh terpopuler pun ternyata Cuma onggokan omong kosong saja dan sebentar lagi berangkat pula ke bui. Jadi tidak perlu khawatir mahasiswa kita ndak ada yang berkualitas pemikirannya sampai bisa menggerakkan massa jadi selalu menunggu ditungangi. Dan yang menunggangi tidak pernah pintar sehingga selalu ketahuan sehingga masyarakat tidak pernah percaya lagi sama kredibilitas demo mahasiswa jadi tenang saja boss. Kita mengontrol pikiran dan sentiment public sekarang, ndak ada yang bisa kalahkan itu. Sudahlah, rakyat tidak percaya lagi pada mahasiswa. Kita datangin mereka ke tv saja mereka sudah senang sekarang. jadi Bos, gerakan mahasiswa itu bukan lagi suatu hal yang menakutkan sekarang.

Lagipula, taruhlah media tidak lagi "bersahabat" , itu hanya segelintir. Media itu bisnis bung, owner nya ndak mungkin ambil risiko untuk lima tahun ke depan. bisa ndak makan mereka kan. Yang penting anda kan sudah dijelaskan dan ditunjukkan. selama skenario utama tetap terjaga, Cuma hitungan hari kok dan jadilah kita berangkat ke Bermuda kan haha ingat saja, skenario ini sudah lima kali dites dan tidak pernah gagal.. Dengan persiapan sudah lebih lama dan panjang, skenario sekarang jauh lebih sempurna.Ndak usah paniklah dengan semua isu yang berkembang ini, mereka lupa musuh utama adalah waktu, bukan kita. betul kan? Kalau orang ini memang bisa berbuat sesuatu kan sudah lama dia lakukan.

Ok boss, nda usah kuatir dengan FZ cs, mereka itu cuma angin sepoi-sepoi. Tiga hari lagi dan lima tahun ke depan kita selesaikan urusan dengan mereka satu persatu.

Trims AM



From: Muchlis Hasyim
To: mallarangeng@ yahoo.com
Sent: Saturday, July 4, 2009 8:52:49 AM
Subject: Fw: Kontrol media, mohon jadi pertimbangan

Daeng, Saya baru terima email dari kawan kita ini. Terus terang saya agak tidak nyaman. Mungkin ini kembali menjadi pengingat Daeng. Isu kemarahan masy sulsel, DPT, dan penggadaian GBK, Din Samsudin yang semakin rame, saya khawatir bisa bergulir diluar kontrol kita. Perlu dicermati baik-baik dan diantisipasi semaksimal mungkin boss. Saya harap Daeng bisa memberikan pencerahan.

Trims MH



From: Ronggo Lawe
Date: Fri, 3 Jul 2009 18:50:45 -0700 (PDT)
To: Subject: Kontrol media, mohon jadi pertimbangan

Kawan Muchlis, Banyak yang mulai tidak suka dengan permainan kita di media. Mereka mulai mengerti cara kita mengontrol berita di media. Itu sebabnya mereka terus mempermasalahkan Kasus DPT bermasalah, isu SARA celi, penghinaan orang Bugis oleh Andi, penjualan Gelora Bung Karno, dll. Saya lihat Fadli Zon cs terus bergerak untuk menguji kekuatan kita di media.. Sebab mereka tahu untuk isu-isu yang sangat sensitif itu, akan sangat janggal sekali jika media tidak memberitakannya dan itu di luar kontrol kita boss. Saya lebih khawatir lagi orang-orang seperti Fadli Zon ini bisa menggerakkan mahasiswa dan masyarakat. Jadi boss, permainan di media ini mulai berbahaya. Kayaknya kita harus mencari strategi baru.

[Kompasiana]

ADAPTED FROM www.begundalmilitia88.blogspot.com

BLOG NURDIN M TOP PALSU




Sebuah blog baru yang menyatakan milik kelompok Al Qo'idah Indonesia muncul di internet. Pada blog tersebut memberikan keterangan resmi kelompok Al Qo'idah Indonesia atas serangan bom di hotel JW Marriot dan Rizt Carlton.

Belum jelas siapa pembuat blog tersebut, apakah benar-benar dari Al Qo'idah Indonesia. Berikut pernyataan yang dituliskan dalam blog yang beralamat di http://mediaislam-bushro.blogspot.com/ tersebut.


MEDIA TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA
.1.

KETERANGAN RESMI TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA
ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH
DI HOTEL JW. MARRIOT JAKARTA
اَلْحَمْدُ ِللهِ مُعِزِّ اْلإِسْلاَمِ بِنَصْرِه، وَمُذِلِّ الشِّرْكِ بِقَهْرِه، وَمُصَرِّف اْلأُمُور بِأَمْرِه، وَمُسْتَدْرِجِ اْلكَافِرِيْنَ بِمَكْرِه، اَلَّذِي قَدّرَ اْلأَيَّامَ دُولاً بِعَدْلِه، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ أَعْلَى اللهَُ مَنَارَ اْلإِسْلاَمِ بِسَيْفِه.
أمَّا بعد
Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo'idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel JW. MARRIOT Jakarta, pada hari Jum'at pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap "KADIN Amerika" di Hotel tersebut.

Sesungguhnya telah sempurna pelaksanaan Amaliyat Istisyhadiyah dengan karunia Allah dan karomah-Nya setelah melakukan survey yang serius dan pengintaian yang mendalam terhadap orang-orang kafir sebelumnya.

Dan sungguh benar firman Allah :

فَلَمۡ تَقۡتُلُوهُمۡ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ قَتَلَهُمۡ‌ۚ وَمَا رَمَيۡتَ إِذۡ رَمَيۡتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ‌ۚ وَلِيُبۡلِىَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ مِنۡهُ بَلَآءً حَسَنًا‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ۬ (سورة الأنفال : 17)..

"Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (QS. Al Anfal : 17).

Ini juga sesuai dengan firman Allah Ta'ala :

قَـٰتِلُوهُمۡ يُعَذِّبۡهُمُ ٱللَّهُ بِأَيۡدِيڪُمۡ وَيُخۡزِهِمۡ وَيَنصُرۡكُمۡ عَلَيۡهِمۡ وَيَشۡفِ صُدُورَ قَوۡمٍ۬ مُّؤۡمِنِينَ (سورة التوبة : 14).

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman". (QS. Attaubah : 14).

Agar ummat ini mengetahui bahwasanya Amerika, khususnya orang-orang yang yang berkumpul dalam majlis itu, mereka adalah para Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika. Dan mereka mempunyai kepentingan yang besar dalam mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiyaan tentara kafir (Amerika) yang memerangi Islam dan kaum muslimin. Dan kami akan menyampaikan kabar gembira kepada kalian wahai ummat Islam, bi idznillahi Ta'ala dengan mengeluarkan cuplikan-cuplikan film dari Amaliyat Istisyhadiyah ini insya Allah.

Dan kami beri nama Amaliyat Istisyhadiyah ini dengan : "SARIYAH DR. AZHARI".

Kami ber-Husnu Dhon kepada Allah bahwa Allah akan menolong kami dan menolong kaum muslimin dalam waktu dekat ini.

الله أكبر ولله العزة ولرسوله والمؤمنون

Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia

Abu Muawwidz Nur Din bin Muhammad Top

Hafidzohullah


KETERANGAN RESMI DARI TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA

ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH

DI HOTEL RIZT CALRTON JAKARTA

اَلْحَمْدُ ِللهِ مُعِزِّ اْلإِسْلاَمِ بِنَصْرِه، وَمُذِلِّ الشِّرْكِ بِقَهْرِه، وَمُصَرِّف اْلأُمُور بِأَمْرِه، وَمُسْتَدْرِجِ اْلكَافِرِيْنَ بِمَكْرِه، اَلَّذِي قَدّرَ اْلأَيَّامَ دُولاً بِعَدْلِه، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ أَعْلَى اللهَُ مَنَارَ اْلإِسْلاَمِ بِسَيْفِه.

أمَّا بعد

Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo'idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel Rizt Calrton Jakarta, pada hari Jum'at pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap antek-antek Amerika yang berkunjung di Hotel tersebut.

Sesungguhnya Allah menganugerahkan kepada kami jalan untuk menyerang Hotel termegah yang dimiliki oleh Amerika di Ibukota Indonesia di Jakarta, yaitu Rizt Calrton. Yang mana penjagaan dan pengamanan di sana sungguh sangatlah ketat untuk dapat melakukan serangan seperti yang kami lakukan pada kali ini.


"Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan Allah itu Maha Pembuat Makar". (QS. Ali Imron : 54).

Adapun sasaran yang kami inginkan dari amaliyat ini adalah :

1. Sebagai Qishoh (pembalasan yang setimpal) atas perbuatan yang dilakukan oleh Amerika dan antek-anteknya terhadap saudara kami kaum muslimin dan mujahidin di penjuru dunia

2. Menghancurkan kekuatan mereka di negeri ini, yang mana mereka adalan pencuri dan perampok barang-barang berharga kaum muslimin di negeri ini

3. Mengeluarkan mereka dari negeri-negeri kaum muslimin. Terutama dari negeri Indonesia

4. Menjadi pelajaran buat ummat Islam akan hakikat Wala' (Loyalitas) dan Baro' (Permusuhan), terkhusus menghadapi datangnya Klub Bola MANCESTER UNITED (MU) ke Hotel tersebut. Para pemain itu terdiri dari para salibis. Maka tidak pantas ummat ini memberikan Wala'nya dan penghormatannya kepada musuh-musuh Allah ini

5. Amaliyat Istisyhadiyah ini sebagai penyejuk dan obat hati buat kaum muslimin yang terdholimi dan tersiksa di seluruh penjuru dunia

Yang terakhir ….. bahwasanya Amaliyat Jihadiyah ini akan menjadi pendorong semangat untuk ummat ini dan untuk menghidupkan kewajiban Jihad yang menjadi satu-satunya jalan untuk menegakkan Khilafah Rosyidah yang telah lalu, bi idznillah.

Dan kami beri nama Amaliyat Jihadiyah ini dengan : "SARIYAH JABIR"

الله أكبر ولله العزة ولرسوله والمؤمنون

Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia

Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top

Hafidzohullah



******

Catatan:

Pasca pembom-an di hotel marriott dan ritz carlton yang penuh misteri. Saat ini, muncul ke anehan lag. Yaitu pernyataan tanggung jawab (tulisan) 'resmi' dari tandzim al qoidatul jihad Indonesia. Blog tersebut bisa dilihat disini, dan disini. Beberapa ketidak wajaran tersebut adalah:

1. Menggunakan istilah TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA, sedangkan biasanya dalam pernyataan pernyataan resmi tandzim al qo'idatul jihad (al qaida) Timur Tengah menggunakan kata 'Tandzim Al Qoidatul Jihad' bukan Tandzim Al Qo'idah Indonesia. Dan penggunaan kata Indonesia biasanya diberikan kata fie (kata sambung di), yaitu Tandzim Al Qo'idatul Jihad fie (wilayah) Indonesia.

2. Tandzim Al Qo'idatul Jihad yang merupakan organisasi yang bermarkaz di Afghanistan dan tunduk terhadap kepemimpinan Imaroh Afghanistan. Imaroh Afghanistan mengeluarkan buku petunjuk (idari) untuk pejuangnya dibelahan dunia manapun. Baik untuk administratif maupun untuk perkara amaliyahnya (baca). Mencangkup 13 Bab dan 67 artikel. Amaliyah Bom Kuningan yang terjadi 17 Juli lalu bisa dibilang terlepas dari al Markaz at Tandzim Al Qoidatul Jihad. Serta tidak memperhatikan idari (aturan) yang telah dimiliki pejuang Tandzim Al Qo'idatul Jihad 'Alamiyyah (internasional).

3. Penggunaan tulisan (blog) akan sangat tidak meyakinkan daripada penggunaan video (rekaman) seperti yang sudah dilakukan pada saat bom bali 2. Dalam propaganda jihad internasional biasa digunakan pengakuan Video - Suara - Surat dengan tingkat yang semakin turun. Gw pribadi meyakini tidak lebih dari 10% blog tersebut aseli...

4. Beberapa intelijen meyakini Nurdin M. Top tidak lagi berada di Indonesia, namun berada di Moro (Filipina). Beberapa buronan lainnya pun sedang berada di sana seperti dulmatin, dll.

Jadi... menurut perhitungan gw hanya 85% lebih blog tersebut adalah fake (palsu), 10% aseli, dan 5% adalah digunakan untuk mencapai tujuan selain pengakuan tersebut (barangkali untuk menunjukkan argumentasi jihadnya). Wallahu a'lam...(semoga Allah melindungi mujahidin yg ikhlas)

http://revolusidamai.multiply.com/journal/item/495/Blog_Pengakuan_Nurdin_M._Top
Selasa, 28 Juli 2009

MENJADI PROFESOR





Salah satu hal yang paling saya suka ketika saya main ke jogja adalah pertemuan saya dengan keponakan sulung saya. Dan tugas yang pasti diberikan pada saya adalah “momong”. Di depannya saya awalnya yang 100% waras jadi 100% gila. Bagaimana tidak? ketika saya lontarkan pertanyaan yang harusnya dia jawab, malah saya yang harus menjawab. Mirip orang gila yang menimang bonekanya. Dan beberapa kali saya harus berlagak seperti ayam, kuda, burung, dan kucing untuk menghiburnya sekaligus memberikan pemahaman padanya tentang perbedaan hewan2 itu (meskipun pemerannya adalah satu tokoh)
Melihat detik2 perkembangannya membuat saya berkhayal, ”kalau sudah besar akan jadi apa dia?” yah pastinya masih akan jadi manusia tulen bukan jadi2an sperti saya. Disela2 momong, saya teringat sms kawan seperjuangan tentang analogi bayi professor dengan umatkebangkitan. Ketika itu saya mengiriminya sms terlebih dahulu, yang singkatnya berisi semangat untuk menegakkan kembali khilafah demi diterapkannya aturan Allah secara kaffah. Dan dia menjawab :” Seorang professor, dulunya adalah seorng bayi yang belajar merangkak, berjalan, baru kemudian berlari. Yang dulunya hanya bisa menangis, berbicara terbata bata, baru kemudian berbicara dengan lancer layaknya orang dewasa. Begitu juga umat ini, butuh proses. Tak bisa langsung menegakkan islam di bawah naungan daulah.”
Yah saya hanya bisa menanggapi dengan balik bertanya: “ Lantas apa bedanya preman dengan professor?”




Maksud saya adalah ketika kawan sy menerangkan bahwa seorang profesor dulunya adalah bayi yang belajar merangkak, berjlan kemudian berlari, mka bukankah preman dulunya juga belajar berjlan, merangkak, kemudian berlari?Dimana bedanya dari segi ini? TAK ADA. Lantas kenapa bayi yang satu menjadi profesor dan yang lain menjadi preman?
Pastilah sebelum menjadi profesor, sang bayi mendapat didikan dari orangtuanya. Pastilah dy memang diarahkan untuk menjadi seseorang yang berpendidikan, intelek dsb. Atau mungkin juga lingkunganlah yang mendidik dan mengarahkannya, hingga dalam diri sang bayi tertancap tekad untuk menjadi profesor.
Berbeda dengan preman yang kemungkinan besar ia tak mendapat didikan dari kedua orgtuanya. Atau mungkin pula dia menjadi korban kesalahan dalam proses mendidik dan korban lingkungan yang membuatnya bermasadepan sebagai seorang preman.
Maka, menganalogikan proses bayi menjadi profesor dengan proses kebangkitan umat menjadi tidak tepat. Karena bukankah semua bayi pun akan mengalami proses yang demikian itu? Lantas dengn proses yang sama, apakah semua bayi itu menjadi profesor saat dewasa? Tentu tidak. Masa depan bayi bergantung pula pada siapa yang mendidik dan apa yang dididikkan padanya. Kemudian muncul pertanyaan lagi dalam benak sy, apakah proses umat menuju kebangkitannya akan berjlan alami seperti proses si bayi yang dari tidak bisa bicara menjadi bisa bicara, yang dari merangkak kemudian bisa berjlan kemudian baru berlari? Bukankah pertumbuhan sang bayi pun akan tersendat bila tidak ada stimulus atau rangsangan dari pendidik ato pengasuhnya?Lantas proses umat menuju kebangkitan hakikinya pun akan terhambat jika kita sebagai org yg lbh dulu paham tidak mendidiknya dengan benar? Jadi, bukankah tugas kita bersama untuk mendidik umat dengan cara yang benar? Dengan metode yang benar? Dan dengan tsaqafah islam yang kaffah dan benar? Bukankan ketika hanya mendidik umat dengan memberikan pengetahuan islam yang hanya parsial itu sama saja dengan kita menganggap bahwa umat tdk pernah tumbuh alias jadi bayi selamanya?
Maka kawan, apakah salah ketika saya berkoar pada seluruh penduduk di penjuru dunia untuk menegakkan islam secara kaffah dibawah naungan khilafah? Jika seluruh aktivis berpikiran sama dengannya, maka bukankah tak ada satupun umat ini yang tahu bahwa kemenangan hakiki adalah dengan tegaknya aturan Allah secara kaffah dan bukan kemenangan suatu partai dalam parlemen?
Meskipun sy berkoar demikian, bukan lantas sy tak tahu step ap yg harus sy tempuh sbg permulaan dakwah di suatu tempat terkait materi yang di dakwahkan. Hal ini hanyalah masalah uslub alias cara. Sehingga, tak akan berbeda islam yang dipahami antara masyarakat kota dengan masyrakat desa. Sekali lagi kita bermain dengan ”cara berdakwah”. So, meskipun yang kita dakwahi adalah org2 miskin, kita tak punya hak untuk mengatakan ” Org kelaparan kok diajak ke seminar tentang khilafah, yo ora tekan!”
Jadi seperti apapun uslubnya yang penting haruslah bertujuan dan bertarget.



LOYALITAS


Sering kali salah pandangan terjadi dalam menilik kata loyalitas yang itu membuat kita terlalu dangkal memahaminya. Loyalitas=kesetiaan. Begitu definisi padatnya. Dan kini pertanyaannya adalah : Ditujukan pada siapakah loyalitas itu?
Pernah suatu ketika seorang kawan seorganisasi sekolah mengkritik sebuah kebijakan yang dibuat oleh sang ketua terkait biaya yang dikeluarkan untuh HUT Sekolah dinilai terlalu besar. Hanya mengkritik kawan. Atau apa ya cocoknya?Ah mempertanyakan. “Mengapa begitu?Mengapa ini begini?” Yah hanya karena mempertanyakan suatu hal yang telah disepakati forum, sang ketua langsung men cap nya tidak loyal, dan pernyataan itu diikuti para petinggi yang lain.
“Anda tak punya loyalitas yang tinggi pada organisasi”
Buat saya, tak masalah jika yang seperti ini terjadi pada kalangan intelektual setaraf saya yang waktu itu masih duduk di bangku SMA. Tapi bagaimana itu terjadi pada para aktivis dakwah diberbagai jamaah? Ketika seseorang yang mempertanyakan kebijakan jamaah dianggap tidak loyal, maka bukankah pandangan untuk siapa loyalitas dalam dakwah itu menjadi kabur?
Pun saya juga mempertanyakan, loyalitas yang dimiliki setiap pengemban dakwah tersebut ditujukan pada jamaah atau kah Allah?