Pages

Jumat, 07 November 2008

Hanya Iman, Impian dan CintaLah yang membuat kita bertahan

Hanya Iman, Impian dan CintaLah yang membuat kita bertahan

Rasa lelah seringkali datang. Slalu dan selalu saja datang menggoda. Ini hal wajar karena kita memang manusia. Aku sendiri saat menuliskan tulisan ini, pun merasakan kelelahan itu. Sekali lagi kukatakan itu hal yang wajar.
Bahkan kekecewaan dan keputusasaan pun adalah hal yang wajar, sekali lagi ini tak lain karena kita memang manusia. Mungkin berkali-kali kita dirundung masalah dan perkara2 pribadi maupun yang lainnya yang membuat down dan jatuh. Jatuh, bangun dan jatuh lagi. Beginilah kita: Manusia..! Kita lemah dan membutuhkan..
Namun, terlalu lemah dan tolol, jika kita pasrah dan menyerah begitu saja. Apalagi hingga keluar dari jalan yang telah kita yakini tuk diperjuangkan. Sebuah jalan hidup-mati sebagai manusia2 yang meyakini Keagungan Islam untuk berkuasa. Ketahuilah, di tiap masa, di tiap waktu, di tiap fase akan ada para pejuang yang merasa lelah, namun jika kelelahan itu dikarenakan karena keistiqomahan mereka dalam mempertahankan dan memperjuangkan mabda maka DIA (Allah Swt.) akan menguatkan mereka kembali dan itu menjadi nikmat yang tak terkira dalam perjuangannya. Lebih nikmat dari kelelahan saat mendaki gunung dan tiba dipuncaknya, ya lebih dari itu, sungguh kenikmatan yang sangat. Tapi ketika kelelahan itu dikarenakan oleh dunia (materi), maka ketahuilah, akan ada orang2 lain yang siap mengganti tuk melakukan perjuangan ini. Karena dalam kehidupan ini, pada masa apapun itu, tak kan hilang pejuang yang teguh mempertahankan mabda suci ini. Ikut dan tidaknya kita dalam perjuangan ini, kereta mabda akan terus melaju menuju sorga. Jika ingin ikut maka kejarlah.
Memang benar kita tidak menjalani hidup hanya untuk hari ini saja, karena kita juga memikirkan esok dan juga sesekali mengenang hari2 kemarin. Beginilah realitas kita sebagai manusia. Karena kita selalu menginginkan yang terbaik tapi tidak dapat kita pungkiri bahwa kelelahan juga adalah suatu keniscayaan ---keniscayaan yang hadir saat kita hidup. Kita tidak tahu hari esok seperti apa yang akan kita jalani. Teka-teki yang memang misteri buat kita. Maka menetapkan diri dengan mabda adalah hal yang HARUS.
Hirata sedikit mengajarakan kembali kepadaku tentang luar biasanya para manusia pemimpi. Dimana saat kelelahan itu datang, mimpilah yang menjadi spirit pembangkit. Dia yang menjadikan tubuh semangat tuk berdiri. Mimpilah yang mengubah keluh menjadi tekad, pesimis digulung oleh rasa optimis, semangat dan berseri selalu air mukanya. Begitulah manusia2 pemimpi ---masih menurut hirata.
Kawan, kita bukan hanya memiliki mimpi. Kita memiliki iman. Kita memiliki cinta. Adakah yang lebih baik dari itu: iman, impian dan cinta?
Tidak kawan, tidak ada yang lebih berharga dari ketiga itu di dunia ini. Dan itulah yang membuat kita bertahan tuk menjalani hidup yang kebrengsekannya telah sangat memuakkan. Hanya itulah obat bagi kita saat dahaga penuh kelelahan dan keluahan2 yang menghampiri. Kukatakan sekali lagi. Iman, Impian dan Cintalah yang membuat kita bertahan hidup. Itu yang membuat hidup begitu berharga tuk dijalani. Yang membuat kita rela tuk mengorbankan tenaga, pikiran, harta bahkan nyawa.
Keceriaan?? Apalah itu.. penulis sendiri kurang memperdulikannya. Tapi, dengan Iman, Impian dan cinta. Rasa itu bisa ditemukan. Seseorang pernah mengatakan hal ini ke penulis. Dan kukatakan lagi kepada kalian kawan bahwa, “Demi Alloh, aku (penulis) tak akan berhenti tuk memperjuangkan semuanya itu., Hidup ato mati…!!”.. Hidup terlalu singkat tuk dijalani, waktu berlalu begitu cepat. Namun, alangkah bodohnya kita jika semuanya sia-sia begitu saja.
Perjuangan ini memang berat.. tak mudah untuk kita menjalaninya. Tapi, dengan Iman, Impian dan Cinta tak kan ada yang sulit. Tak akan ada yang bisa menghentikan kita tuk terus dan terus berjuang. Inilah perjuangan kita kawan. Perjuangan memegang bara api. Panas melepuhkan kulit tapi itulah cahaya yang akan menjadi penerang. Begitulah pengorbanan yang menuntut kita tuk mengambilnya. Sungguh, perjuangan ini tidak boleh sia-sia. Tak ada basa basi, tak boleh ada keragu-raguan, tak ada diam, tak ada kompromi, tdk ada ukuran untung-rugi dalam perjuangan ini. Karena semua hanya berpangkal pada mabda. Dan semuanya karena Iman, Impian dan Cinta.
Hidup pasti akan Mati. Namun, matinya orang yang punya Iman, Impian dan Cinta tidaklah sama dengan matinya orang kebanyakan.Sungguh jangan menggadaikannya dengan hal2 rendah bin hina yang lain.. JANGAN gadaikan perjuangan kita kawan...Membajak potongan puisi Gie.. “Kita begitu berbeda dalam semua, Kecuali dalam Iman, Impian dan Cinta”.
Utk kalian kawan.. yang buat hidupku indah dan ramai. Serta, hanya karena Iman, Impian dan CintaLah yang buatku bertahan tuk menjalani hidup. Semoga Sorga-Nya mempertemukan kita kembali.
Ipank CEria
-si Brengsek yaNg tak pernah berhenti tuk memaknai

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan bercuap-cuap----> but be responsible ya....