Pages

Jumat, 12 Desember 2008

MASALAH KITA SERUMIT BENANG KUSUT


PART 2


KAPITALISMELAH AKAR MASALAHNYA!!

Ngomongin masalah ekonomi negara mah mang ga' ada abisnya. Belum lagi bicara tentang masalah para TKI yang ada di luar negri yang disiksa bahkan dibunuh. Yah itulah nasib orang miskin dinegri kita. Harusnya para TKI itu bekerja, bukan disiksa. pikir2, kenapa mereka ga' cari kerja di negri sendiri? Yang kata Koes plus,"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman."
Ya karena cari makan dinegri sendiri itu susahnya minta ampun. Kenapa? Karena SDA dan alat produksi negara kita tidaklagi dikuasai pemerintah seperti yang tercantum dalam pasal 33 UUD 45, tapi oleh segelintir orang,para kapital.
Ya inilah inti dari sistem ekonomi kapitalisme. Yang kuat yang menang. Dimana tanda kuat tidaknya diukurdari seberapa kaya kita, seberapa banyak uang yang dimiliki seseorang.Akibatnya, uang hanya berkumpul dan berputar di sekitar orang2 kaya saja. Berbagai cara mereka lakukan untuk menjaga agar uang tetap berada di sekitar mereka.Misalnya mereka membuat perbankan dengan menerapkan sistem bunga, aneka portofolio sperti saham, obligasi atau danareksa. So, ga' aneh kalo AS sebagai pengusung ide ini mengalami krisis finansial, karena mereka (para kapital,red) hanya berkutat pada sektor non riil.
Dan karena dalam kapitalisme beranggapan bahwa problem utama dalam ekonomi adalah kelangkaan barang. Jadi solusi yang mereka tawarkan adalah produksi barangsebesar2nya. Sekilas problem dan solusi ini pas jika kita cocokkan dgn keadaan kita sekarang. Dimana dari fakta di lapangan, ketika gw denger berita di reportase pagi tadi, kelangkaan gas elpiji dan minyak tanah terjadi dimana2. Bahkan di Jebres, Solo, Jateng, warga rela antri muali dari jam 3 pagi untuk mendapat 1 liter minyak tanah namun dengan harga yang cukup tinggi, 6rb per liter. Di Indramayu, berupulh2 truk harus antri selama 3-4 hari untuk mendapat giliran pengisian gas. Solusinya, yang diberikan dirjen Pertamina, adalah pengadaan infrastruktur untuk pengolahan bahan bakar ini yang btuh banyak biaya.


Memang,sebuah sistem yang lahir dari ideologi buatan manusia tak akan mendatangkan berkah dan tak akan menjadi rahmatan lil'alamin, karena ide2 yang diusungnya dipengaruhi oleh kepentingan2 pihak tertentu.
Berbeda dengan Islam. Ia sebuah dien(ideologi dan agama) yang diciptakan langsung oleh Allah SWT yang merupakan pencipta manusia dan alamsemesta, jadi Dia tahu yang terbaik untuk ciptaannya.


Islam memandang bahwa masalah ekonomi adalah kekeliruan dalam pemanfaatan kekayaan dan pendistribusian barang. Sehingga sangat pas ketika diterapkan pada kondisi kita sekarang. Kelangkaan pupuk bukan berarti tidak adanya pupuk di pasaran tapi karena distribusi yang tidak merata. Kurang ikut campurnya pemerintah dalam bidang distribusi membuat barang di pasaran hanya beredar berdasarkan mekanisme pasar, persis sperti dalam sistem ekonomi kapitalisme.



Namun dalam islam negara punya andil yang besar dalam pendistribusian barang dan jasa sehingga tidak ada ulah spekulan di lapangan dan pedagang yang dengan tega menimbun suatu barang di gudang, sperti kasus kelangkaaan pupuk, yang ternyata ditimbun beratus2 ton di sebuah gudang. Terbukti, di daerah Temanggung Sebanyak 5,5 ton pupuk urea bersubsidi disita polisi dari sebuah truk di Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, baru-baru ini. Berdasarkan pengakuan awak truk, terungkap pupuk akan dijual di Kudus dan akan diselundupkan keluar negri(liputan6.com/2-12-08). Dan anehnya kelangkaan terjadi saat akan panen. apalagi namanya ini kalau bukan karena permainan pasar?Mungkin kasus kelangkaan minyak dan elpiji pun tak beda jauh dengan kasus pupuk. Mengingat negara kita adalah tambangnya tambang. Kalo tambang kita abis, ga' akan ada perusahaan asing yg mw berinvestasi di negri kita, toh mereka ga' bodoh khan.Nah buktinya para investor tenang2 aja, kalem n diem2 aja tuh.
Dalam islam, negara memiliki pola pikir seperti ibu yang berpikir "keadilan" bagi anaknya. Negara sperti tukang batik, yang berpikir bagian mana yang belum di cat, berpikir pemerataan. Negara berpikir seperti wasit yang berpikir sanksi bagi pelanggar aturan.



Sempurna khan? Inilah islam, dengan segala kesempurnaannya, yang patut kita perjuangkan bersama2. Tapi gw miris juga kalo melihat banyak orang islam bahkan yang memproklamirkan diri sebagai aktivis tidak memperjuangkan islam sebagai sebuah DIEN, sebagai sebuah sistem hidup yang sempurna, malah yang lebih parah, ada sebuah partai islam dalamsebuah forum perdebatan mengatakan lewat jubirnya bahwa partai mereka hanya mengambil substansi2 islam saja, dan hanya menjadikan islam sebagai spirit perjuangan, dan tidak memperjuangkan islam sebagai sebuah sistem. ini partai abu2 namanya. Sadarlah Bung!!!!! Islam tak sedangkal yang kalian pikirkan. Ialah ideologi yang tlah membuat negara berjaya menjadi bunga dunia selama 13 abad.



So that's why, Sudah saatnya kita bergerak. JANGAN MW JADI ABU2. rasanya tersiksa jadi orang yang ga' punya pandangan hidup alias ideologi. Klo loe emang orang islam bilang aja "Saya orang islam" ga' perlu takut n malu karenamungkin orang disekitar kamu yang berideologi lain. Apalagi islam adalah sebuah agama dan dien yang sempurna yang diridhoi oleh Allah SWT.......

SELAMAT BERJUANG KAWAN!! DIMANAPUN KAU BERADA.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tahu gak kawan, kenapa petani sekarang bisa mendingan, dengan berhasilnya swasembada pangan?
salah satunya adalah dengan membiarkan harga gabah mengikuti harga pasar.
So salahnya di mana ya?

Posting Komentar

silahkan bercuap-cuap----> but be responsible ya....