Pages

Jumat, 31 Oktober 2008

I DO KNOW(part 1)

Lupakan aku, kembali padanya
Aku bukan siapa-siapa untukmu
Kucintaimu tak berarti bahwa kuharus memilikimu slamanya
Ha..a..ha..a…

Kalian pasti dah pada kenal kan, ma lagu kebangsaan kawula muda yang cintanya bertepuk sebelah tangan?
Yup. Pastinya. Jangankan para remaja pada umumnya, para aktivis dakwah aja saya yakin banyak yang lebih hafal lagu ini dari pada surat Al-Fajr (contoh nyatanya gw).
Ok, kaitannya ma tulisan gw kali ini? He3,,ini Cuma intermezo ja buat kalian…..
Ok,,goes on…Gw punya cerita singkat buat mengawali obrolan kita kali ini.

Di suatu negri hiduplah seorang putri yang cantik jelita. Kulitnya putih, sinar matanya menyala, rambutnya panjang lurus dan hitam kemilau. Tangannya begitu gemulai ketika membuat suatu gerakan. Jika ia berjalan, seolah suara langkahnya seperti mengeluarkan nada-nada oktaf. Dan wanita nun rupawan itu adalah Guwe.

He…he..he…gak lah bukan guwe kalee dan mang bukan ini ceritanya. Sory bro,komputernya eror. Tuh cerita ada gitu aja di lembar kerja guwe.
Ok…ok nih ceritanya:

Sore itu pak ustadz sudah bersiap-siap di dalam masjid bersama para santrinya untuk memuali pengajian mingguan. Beliaupun muali dengan suaranya yang teduh, lembut dan terdengar begitu bersahaja.
“ Islam tidak hanya mengatur sholat, zakat, puasa atau naik haji saja. Islam tidak mengatur segala hal.”
Belum selsai Pak ustadz bicara, seorang santrinya yang terkenal badung, usil, mengangkat tangannya.
“Mr. ustadz, berarti kita juga diajarkan cara mencuri kan?”
Untuk beberapa saat, muka sang ustadz memerah. Tapi dengan sabar dan nada yang bijak sang ustadz mengarahkan.
“Tidak Ucok. Islam tidak menuntun kita pada hal-hal yang buruk. Jadi kita tidak diajarkan cara mencuri.”
Dengan tampangnya yang culun sambil kedua tangan menggaruk-garuk kepala kaya’ monyet si Ucok dengan logat bataknya nyeletuk lagi.
“Bukan mencuri kaya’ yang pak ustadz maksud. Tapi mencuri hati wanita, Tadz.”
Sontak para santri tertawa. Sang ustadz hanya geleng2 kepala.
“Ucok, tak boleh itu. Allah melarang kita mengadakan interaksi yang berlebihan dengan wanita. Allah melarang kita berkhalwat, berikhtilat, berpacaran, yang bisa mendekatkan kita pada zina. Karena sesungguhnya mendekati zina itu haram hukumnya.”
“Tak boleh Ucok, dosa itu.”
Si Ucok manggut-manggut, begitu pula dengan santri yang lain. Tak lama kemudian, pengajian itu selesai. Ucok pun bunuh diri. He he he,gak lah gak bunuh diri kok. Maaf maaf kali ini CPU otak gw yang eror.
Akhirnya Ucok dkk keluar dari masjid. Tiba-tiba temennya si Udin nyamperin.
"Cok, gemana neh?Matilah kita"
"Din,belum mau mati aku. Matilah saja kau sendiri.Mang da pa, Din?"
"Aku dah cinta mati ma Cathy Sheron eh ma si Pariyem maksudnya. Nah Loe sendiri gimana ma si Juminten?"
Ucok garuk-garuk dengkulnya,eh maaf garuk2 kepala.
"Din,,,din,,,napa? gengsi kau orang batak dapat orang jawa?"
"Bodo kali kau, Cok. Bukan itu.Pak Ustadz bilang tak boleh kita pacaran."
"Din...din...bukan aku yang bodoh tapi kau. Yang bilang kan pak Ustadz, bukan Allah."
"Tapi Ucok cayang, di dalam Al-Qur'an sudah jelas tak boleh mendekati zina."
"Din,polos pula lah kau. Kita masih muda. masih lama tua kita. pumpung muda seneng2 dulu. Mati mah lama."
"Betul...betul...let's go."
Si ucok kali ini bener2 garuk2 dengkulnya.
"Kmn Din?"
"Ke rumah darling tersayang lah,Cok."
Dan akhirnya Ucok dan udin mendaki gunung tertinggi, melewati lembah lembah sungai yang mengalir indah.(He3, sory2. Lagi-lagi CPU otak gw eror nih. Waktu di enter yang keluar malah itu. Tenang2 udah selsai ceritanya.)

Ok dech. dari cerita tadi, satu hal yang bisa kita simpulkan bersama-----> "ILMU YANG TIDAK DIJADIKAN PEMAHAMAN DAN AMALAN".
Belajar dari sebuah sabda Rasulullah:
"Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah SWT kebaikan, niscaya ia akan diberi faham tentang agama."(HR. Bukhari Muslim)
Nah kawan, dalam sabdanya Rasulullah gak mengatakan "...dia akan diberi tahu tentang agama." atau "...dia akan diberi ilmu tentang agama." Tapi neh si Ucok bilang, eh kok ucok??? Maaf2 gw kepikiran gimana nasib si Ucok ma si Udin di rumah Juminten. Slamet kaga' ya?ok2 balik.
Beliau mengatakan "...dia akan diberi faham tentang agama." bukan kaya' yang gw omongin td.Karena loe pasti dah pada ngeh, kalo belum pasti seseorang ketika diajar pasti paham. Kalau dikasih tahu, belum tentu paham, menghayati, menjiwai apalagi mengamalkan.(ceileee, kaya di sinetron).
Jadi neh "diberi faham tentang agama" means dari otak hingga ke hati menjadi sebuah keyakinan yang diamalkan. nah klo kita mau paham, harus ada ilmunya. Tapi belum menjamin klo ada ilmunya loe loe bakal paham. Sekedar diajar atau diberi tahu tentang islam pun juga belum menjamin kalian bkal paham trus mengamalkan. Yang ada mungkin qt cuma pinter ceramah, pidato kenegaraan eh keagamaan..cuma itu doank. Tapi dalam praktik?NOL BESAR.
Kaya' si Ucok ma Si Udin. Mereka dah mendekati zina itu haram binti haram bin haram, tapi karena mereka ga' paham. Jadilah ilmu yang mereka dapet yang ada di akal mereka, ga' diamalkan.Gw yakin banget,kalian yang mw baca artikel gw yang panjang binti lebar bin tinggi ini adalah orang2 yang insyaallah mw menimba ilmu, banyak ikut kajian agama islam. Yah, banyak yang seperti loe semua. Banyak yg diajar /diberitahu tentang islam tapi jarang yang mau mengamalkan.
Jadi klo loe cuma seneng aja klo dengerin ceramah, alias lapang hati menerima islam, tapi ilmunya ga' ada ya percuma. Sama percumanya klo da ilmu tapi g lo amalin.
Sesuai ajaran si UCok,,,eh Ucok lagi ucok lagi??!! Abis katanya sech si Ucok ma si Didin ketemu Pak Ustadz di rumah Juminten. Wah mang Pak ustadz lg ngapain? Apa Pak Ustadz pacaran juga ma si Juminten? Wah Juminten play girl dunk?!
Wah nglantur nih..STOOOOOOOPPPPPP! Fokus,,fokus.
key, jadi sesuai ajaran rasulullah tsb, kepahaman tentang islam perlu ada. Islam dipahami secara sempurna, menyeluruh, meliputi aqidah, jama'ah, muamalah, sistem pendidikan, ekonomi,politik luar negri, negara islam hingga tentang semesta. Wah luas kan? jadi g cuma puasa, sholat, zakat, tau naik haji doank. klo masih itu, berarti loe pade kuper nih, alias kurang perhatian ma diri loe sendiri.
Nah untuk paham, perlu belajar, membaca, mentelaah, bertanya pada yang ahli dan yg paling penting mengamalkan. Eitz dari tadi ngomong masalah pemahaman, loe dah bisa nangkap artinya?
" baguslah Ucok, kalo kamu udah paham. Pemahaman kamu harus membawa perubahan bagi dirimu, orang lain, dan agama."
Lho?(bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan bercuap-cuap----> but be responsible ya....