Pages

Senin, 13 Desember 2010

IT'S THE TIME!!!

Beberapa waktu yang lalu seorang kawan mengunjungi blog. Dan saya melakukan kunjungan balik. Ketika melihat blognya, saya jadi teringat kisah salah satu pejuang jenius favorit sy. Pemuda 21 tahun penakluk Konstantinopel. Pemuda yang memulai debutnya sebagai Sulthan dari umur 12 tahun, Pemuda yang dengan ide gilanya bisa membuat kapal berlayar di daratan. Subhanallah.kakashi
Kemudian, ini menjadi sebuah perenungan. Bagaimana dengan saya? Oh setiap hari lebih banyak waktu dihadapkan pada program code, pada compiler, pada terminal LINUX, pada console hitam putih command prompt. Dibanding dengan Muhammad The Second?? Pemuda yang tak pernah masbuk dalam sholatnya, yang tak pernah tertinggal tahajudnya. Dakwah?? sungguh beliau selalu pergi berjihad setiap 3 bulan sekali. Bahkan beliau meninggal ketika hendak berperang untuk menaklukkan kota kedua yang dijanjikan Rasulullah, Roma.
Bagaimana dengan saya? anda? para pejuang islam? berapa ayat yang telah kita sampaikan dalam 1 hari? sering kali kita menjadi orang yang minimalis, hingga mungkin hanya 1 ayat yang disampaikan. Berapa orang yg sudah menerima dakwah kita dalam 1 hari? hmmm.... Bahkan mungkin anda(bukan saya) masih takut untuk sekedar mengatakan demokrasi itu sistem kufur… hmmm..ingin jadi Al-Fatih??

Cukupkah dengan acara-acara besar yang kita gelar di Lembaga dakwah Kampus tanpa follow up dan pembentukan syakhsiyah islam dikatakan sebagai dakwah? Saya rasa kita semua sepakat untuk mengatakan tidak. Cukupkah dengan member materi sebatas amalan yaumiyah pada ummat dengan menyembunyikan kesempurnaan ideology islam disebut sebagai dakwah? Sy yakin kita semua sepakat lagi untuk mengatakan tidak. Lantas, bagaimana mungkin bisa menjadi sesosok Al-Fatih? Jika pemikiran kita saja masih belum bersih dari kotornya pemikiran sistem yang ada sekarang?

Muhammad II sempat akan mundur dari perang melawan pasukan Sebuah kota yang selama 800-an tahun tak bisa dikalahkan, karena ucapan salah satu petinggi saat itu. Tapi, memang kuasa ALLAH, lewat ucapan tangan kanannya Sang penakluk terus dengan pendiriannya untuk meraih gelar “panglima terbaik” yang dijanjikan Rasulullah. Bagaimana jika beliau mundur? Dan menerima sejumlah harta yang ditawarkan oleh Raja Konstantinopel saat itu? He3…

victoire

Bagaimana dengan kita? Takut menyampaikan islam sebagai sistem yang sempurna? Masih menganggap Khilafah adalah hal utopis yang amat jauh untuk dicapai? Tidak…semoga itu jawaban yang kita sepakati kali ini.

Sekali-kali bukan!! Bukan saya merasa diri lah yang sempurna. Kesepmurnaan itu hanya milik ALLAH dan RasulNya. Sombong?? Oh itu selendang ALLAH, sy sungguh tak berani menyentuhnya. Hanya saja, ketakutan, keraguan, sikap yang enggan untuk berkomitmen inilah yang menghalangi kemenangan. Lantas, apa yang harus dilakukan sekarang?

IT’S THE TIME FOR CHANGING OUR SELVES. Sekarang adalah waktunya menjemput kemenangan yang dijanjikan ALLAH SWT. There’s no second change. Cz after this, ISLAM WILL NEVER EVER BE DEFEATED. Ini waktunya kawan, menanggalkan seluruh keinginan eksistensi diri untuk selainNya. Apa yang kita takutkan jika surga ALLAH sudah tergambar jelas di console otak kita karena refleksi aqidah yang mantap? Masih kah kita ragu? Tidak,itu jawaban saya. Jawabanmu, Kawan??ok